ANALISIS
KURIKULUM
KD 3.9 DAN KD 4.9
“KERJA SAMA
EKONOMI INTERNASIONAL”
A.   
IDENTITAS
Identitas yang dimuat dalam RPP meliputi sekolah, mata
pelajaran, kelas/semester, materi pokok dan alokasi waktu. Sekolah dalam RPP
memuat tentang nama sekolah. Mata pelajaran dalam RPP memuat tentang nama
pelajaran misalnya dalam RPP ini mamuat mata pelajaran ekonomi. Kelas/semester
dalam RPP memuat
tentang jenjang kelas seperti dalam RPP ini kelas XI dan semester yang
dilakukan seperti semester 2. Materi pokok dalam RPP memuat tentang materi yang
akan dilaksanakan pada proses pembelajaran seperti dalam RPP ini meteri tentang
Kerja Sama Ekonomi Internasional. Alokasi waktu dalam
identitas rpp dituliskan sesuai dengan pembagian alokasi waktu tiap KD dalam silabus, seperti dalam RPP ini 3x2 jp = 3 kali pertemuan dalam 1
kali pertemuan ada 2
jam pelajaran sehingga total jam pelajaran ada 6 jp
Contoh dari identitas RPP sebagai berikut : 
| 
Satuan Pendidikan      : Sekolah
    Menengah Atas (SMA) XXX 
Mata Pelajaran            :
    Ekonomi 
Kelas / Semester         : XI EKONOMI / Semester 2 
Materi Pokok              : Kerja Sama Ekonomi Internasional 
Alokasi Waktu            : 3 x 2JP (3x pertemuan) | 
B.    
KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk
mencapai SKL yang harus dimiliki seseorang peserta didik pada setiap tingkat
kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar. Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1.     
Kompetensi inti-1
(KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
2.     
Kompetensi inti-2
(KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
3.     
Kompetensi inti-3
(KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
4.     
Kompetensi inti-4
(KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian
kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganiasasian, kompetensi inti merupakan
pengikat untuk organisasi vertikal dan organiasasi horizontal kompetensi dasar.
Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu
kelas dengan kelas diatasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi
suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta
didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar dari
mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat. 
Dalam kurikulum 2013 revisi terbaru dalam RPP, KI yang
dicantumkan hanya KI 1 dan KI 2. Contoh kompetensi inti sebagai berikut :
| 
A.   
    Kompetensi
    Inti (KI) 
2.    Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan
    faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
    ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
    humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
    terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
    prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
    minatnya untuk memecahkan masalah 
3.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
    dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
    sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
    menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan  | 
C.   
KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi
inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik
peserta didik, kemampuan awal, serta ciri suatu mata pelajaran. Kompetensi
dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti
yaitu sebagai berikut:
1.     
Kelompok 1 :
kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1
2.     
Kelompok 2 :
kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2
3.     
Kelompok 3 :
kelompok kompetensi dasar sikap pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3
4.     
Kelompok 4 :
kelompok kompetensi dasar sikap keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4
Kompetensi dasar yang berhubungan dengan sikap
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak
langsung yaitu pada saat pererta didik belajar tentang pengetahuan (KI-3) dan
keterampilan (KI-4). Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya dikembangkan
secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk
mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2 terintegrasi
dengan pembelajaran KI-3 dan KI-4. Tetapi pada kurikulum K-13 saat ini KD-1 dan
KD-2 tidak dicantumkan dalam RPP, namun KD-1 dan KD-2 tetap dilaksanakan pada
proses pembelajaran.
Berikut contoh KD 3.9 dan KD 4.9 kelas XI :
| 
3.9 Mendeskripsikan kerja sama ekonomi
    internasional 
4.9 Menyajikan bentuk dan manfaat kerja
    sama ekonomi internasional | 
D.   
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakterisitk peserta didik,
mata pelajaran, atuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata
kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi. 
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan :
1.     
Tuntutan
kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD
2.     
Karakteristik mata
pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3.     
Potensi dan
kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dan lingkungan/daerah
Selain itu, indikator berfungsi sebagai:
1.     
Pedoman dalam
mengembangkan materi pembelajaran
2.     
Pedoman dalam
mendesain kegiatan pembelajaran 
3.     
Pedoman dalam
mengembangkan bahan ajar
4.     
Pedoman dalam
merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi
yang tercantum dalam KD. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan
menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator mencakup dua hal yaitu
kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Kata kerja
operasional pada indikator pencapaian kompetensi aspek pengetahuan dapat
mengacu pada ranah kognitif taksonomi Bloom, aspek sikap dapat mengacu pada
ranah afektif taksonomi Bloom, ranah keterampilan dapat mengacu pada ranah
psikomotorik taksonomi Bloom.
Indikator pencapaian kompetensi untuk kelas XI pada KD
3.9 Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional dalam ranah memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
adalah sebagai berikut:
| 
RANAH | 
C1 | 
C2 | 
C3 | 
C4 | 
C5 | 
C6 | 
| 
FAKTUAL | 
× | 
√ | 
√ | 
√ | 
× | 
× | 
| 
KONSEPTUAL | 
× | 
√ | 
√ | 
√ | 
× | 
× | 
| 
PROSEDURAL | 
× | 
× | 
× | 
× | 
× | 
× | 
| 
METAKOGNITIF | 
× | 
× | 
× | 
× | 
× | 
× | 
Implementasi
indikator pencapaian kompetensi untuk kelas XI pada KD
4.9 Menyajikan bentuk dan manfaat
kerja sama ekonomi internasional dalam mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak adalah sebagai berikut: 
| 
LEVEL TAKSONOMI | ||||
| 
Imitasi | 
Manipulasi | 
Presesi | 
Artikulasi | 
Naturalisasi | 
| 
× | 
√ | 
√ | 
× | 
× | 
            Berikut
adalah indikator pencapaian kompetensi KD 3.9 dan KD 4.9 tentang kerja sama
ekonomi internasional:
| 
3.9.6            
    Menjelaskan pengertian kerja sama
    ekonomi internasional, 
3.9.7            
    Menyebutkan manfaat kerja sama ekonomi
    internasional  
3.9.8            
    Menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi
    internasional 
3.9.9            
    Menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama
    ekonomi internasional  
3.9.10        
    Menjelaskan bentuk-bentuk kerja sama
    ekonomi internasional 
3.9.11        
    Menyebutkan lembaga-lembaga ekonomi
    internasional  
3.9.12        
    Menjelaskan lembaga-lembaga ekonomi
    internasional 
4.9.1            
    Mempresentasikan manfaat kerja sama ekonomi internasional 
4.9.2            
    Mempresentasikan bentuk kerja
    sama ekonomi internasional 
4.9.3            
    Menampilkan dampak kerjasama
    internasional dalam perekonomian Indonesia | 
E.    
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan
pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa
setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tercapainya perubahan
perilaku atau kompetensi pada siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk
pernyataan atau deskripsi yang spesifik.
Adapun komposisi dalam tujuan pembelajaran yang
meliputi rumus ABCD yaitu:
| 
A | 
Audience,
  artinya sasaran sebagai pembelajar yang perlu dijelaskan secara spesifik agar
  jelas untuk siapa tujuan tersebut diberikan. 
   
Misalnya: Siswa kelas V MI, Kelas IX MTs,
  Kelas XII MA, dan lainnya. | 
| 
B | 
Behaviour,
  adalah perilaku  spesifik yang
  diharapkan dilakukan atau dimunculkan siswa setelah pembelajaran
  berlangsung.  Behaviour ini dirumuskan
  dalam bentuk kata kerja operasional.   
Misalnya: Merinci, Membedakan, Mengidentifikasi,
  Mengklasifikasikan, dan lainnya. | 
| 
C | 
Conditioning,
  yaitu keadaan yang harus dipenuhi atau dikerjakan siswa pada saat dilakukan
  pembelajaran.   
Misalnya: Dengan cara mengamati, Dengan
  berdiskusi, Dengan menyimak penjelasan guru, Dengan membaca buku sumber,
  Dengan menggunakan kamus, Dengan menggunakan internet, dan lainnya. | 
| 
D | 
Degree,
  adalah batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi dalam
  mencapai perilaku yang diharapkan. 
  Penentuan ini tergantung jenis materi, dan penting tidaknya
  materi.   
Misalnya: 3 contoh, 4 jenis, minimal 4
  macam, dan lainnya. | 
Implementasi tujuan pembelajaran dalam KD 3.9 dan KD
4.9 kelas XI  tentang kerjasama ekonomi
internasional sebagai berikut:
| 
3.9.1.1  Peserta
    didik mampu menjelaskan pengertian kerja sama ekonomi internasional
    melalui  buku teks dengan baik dan
    benar 
3.9.1.2  Peserta
    didik mampu menyebutkan manfaat kerja sama ekonomi internasional melalui  diskusi kelompok dengan baik dan
    benar   
3.9.1.3  Peserta
    didik mampu menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi internasional melalui  diskusi kelompok dengan baik dan benar 
3.9.1.4  Peserta
    didik mampu menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional
    melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar 
3.9.1.5  Peserta
    didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional
    melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar 
3.9.1.6  Peserta
    didik mampu menyebutkan lembaga-lembaga ekonomi internasional melalui
    diskusi kelompok dengan baik dan benar 
3.9.1.7  Peserta
    didik mampu menjelaskan lembaga-lembaga ekonomi internasional melalui
    diskusi kelompok dengan baik dan benar 
4.9.1.1  Peserta
    didik mampu mempresentasikan manfaat kerja sama ekonomi     internasional melalui diskusi kelompok
    dengan baik dan benar 
4.9.1.2  Peserta
    didik mampu mempresentasikan bentuk kerja sama ekonomi     internasional melalui diskusi kelompok
    dengan baik dan benar 
4.9.1.3  Peserta
    didik mampu menampilkan dampak kerjasama internasional dalam perekonomian
    Indonesia melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar | 
F.    
METERI PEMBELAJARAN
Materi
pembelajaran merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai
oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat
penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.
Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi
yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta tercapainya indikator. 
| 
Fakta  
Lembaga-lembaga ekonomi
    internasional  
Konsep  
1.     
    Pengertian
    kerja sama ekonomi internasional  
2.     
    Manfaat
    kerja sama ekonomi Internasional 
3.     
    Bentuk-bentuk
    kerja sama ekonomi internasional  | 
G.   
PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan
sintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat
menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual.  Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya
discovery learning, project base learning, problem base learning, dan inquiry
learning. Kegiatan pembelajaran dapat menggunakan pendekatan saintifik yang
disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. 
Pembelajaran pendekatan saintifik dapat dilakukan
dengan model pembelajaran antara lain discovery learning, project base
learning, problem base learning, dan inquiry learning. Model pembelajaran
merupakan kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama,
ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Proses pembelajaran dilakukan
dengan urutan model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik
kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik. Skenario pembelajaran
disesuaikan dengan sintak model yang dipilih, dengan alokasi waktu juga
disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan ruang lingkup materi dalam KD yang
diajarkan. Dengan demikian, kompetensi dalam KD dapat tercapai, hasil belajar
pada peserta didik akan lebih optimal.
Berikut contoh pendekatan, model dan metode yang
digunakan pada KD 3.9 dan KD 4.9 :
| 
1.      Pendekatan
         : Scientific  
2.      Model              : GI, Jigsaw, NHT (problem
    base learning) 
3.      Metode
               : Ceramah, tanya jawab,
    penugasan, dan presentasi  | 
H.   
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah dalam
melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran digunakan hanya dalam
satu kali pertemuan. Sehingga apabila dalam RPP terdapat 4 kali pertemuan, maka
dalam RPP tersebut terdapa 4 kegiatan pembelajaran. Dalma kegaitan pembelajaran
terdapat 3 komponen yaitu:
1.      Kegiatan pendahuluan yang terdiri dari salam, menanya
kabar, motivasi, pre test, menggali pengethuan awal terkait materi,
menyampaikan tujuan dan mengenalkan model yang akan dilakukan, dan mengkaitkan
dengan materi sebelumnya. 
2.      Kegiantan inti di dalam K-13 yang menggunakan
pendekatan saintifik, kegiatan pembelajaran meliputi 5 langkah sintak yaitu
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi. 
3.      Kegiatan
penutup yang terdiri dari evaluasi dengan memberikan post test, menyimpulkan
pembelajaran, penugasan, refleksi dan
pengucapan salam penutup. 
Contoh kegiatan pembelajaran dalam KD 3.9 dan KD 4.9
tentang kerjasama ekonomi internasional sebagai berikut:
| 
Pertemuan ke-I 
3.9.1       
    Menjelaskan pengertian kerja sama
    ekonomi internasional 
3.9.2   Menyebutkan
    manfaat kerja sama ekonomi internasional  
3.9.3   Menjelaskan
    manfaat kerja sama ekonomi internasional 
4.9.1    Mempresentasikan
    manfaat kerja sama ekonomi internasional 
Kegiatan
    Pendahuluan 
Kegiatan
    Inti 
Kegiatan
    Penutup 
Pertemuan ke-II 
3.9.4       
    Menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama
    ekonomi internasional  
3.9.5       
    Menjelaskan bentuk-bentuk kerja sama
    ekonomi internasional 
4.9.2    Mempresentasikan
    bentuk kerja sama ekonomi internasional 
Kegiatan
    Pendahuluan 
Kegiatan
    Inti 
Kegiatan
    Penutup 
Pertemuan ke-III 
3.9.6    Menyebutkan
    lembaga-lembaga ekonomi internasional  
3.9.7    Menjelaskan
    lembaga-lembaga ekonomi internasional 
3.9.1       
    Menampilkan dampak kerjasama
    internasional dalam perekonomian Indonesia 
Kegiatan
    Pendahuluan 
Kegiatan Inti 
Kegiatan
    Penutup | 
I.      
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pada kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta
didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan
secara berimbang sehingga dapat digunakan ubtuk menentukan posisi relatif
setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi
perangkat pembelajaran ekonomi dengan suatu model, diperluan jenis-jenis
penilaian yang sesuai.
1.      Penilaian kompetensi sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka)
yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap
juga sebagai ekspresi dari niali-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau
tindakan yang diharapkan.
Penilaian kompetensi sikap atau perilaku dapat
dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan praktikum atau diskusi,
guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti berikut:
1.     
Penilaian
sikap / perilaku pada saat diskusi lembar penilaian praktek
| 
No. | 
Nama Siswa | 
Disiplin | 
Tanggung Jwb | 
Kerjasama | 
Teliti | 
Kreatif  | 
Peduli  | 
Jumlah | 
Nilai | 
| 
1 |  |  |  |  |  |  |  |  | |
| 
2 |  |  |  |  |  |  |  |  | |
| 
3 |  |  |  |  |  |  |  |  | 
2.     
Penilaian
sikap / perilaku pada saat diskusi lembar penilaian diskusi
| 
No. | 
Nama Siswa | 
Kerja Sama | 
Rasa Ingin Tahu | 
Santun | 
Komunikatif | 
Jumlah | 
Nilai | 
| 
1 |  |  |  |  |  |  | |
| 
2 |  |  |  |  |  |  | |
| 
3 |  |  |  |  |  |  | 
2.      Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis,
observasi pada diskusi, tanya jawab dan percakapan serta penugasan. Berikut lembar
penilaian pengetahuan tes:
| 
No. | 
Nama Siswa | 
Soal | 
Jumlah Skor | 
Nilai | 
Predikat | ||
| 
1 | 
2 | 
3 | |||||
| 
1 |  |  |  |  |  |  | |
| 
2 |  |  |  |  |  |  | |
| 
3 |  |  |  |  |  |  | |
3.      Penilaian kompetensi keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan
abstrak dan keterampilan konkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat
dilakukan dengan menggunakan unjuk kerja, kinerja, praktik, projek, produk dan
portofolio. Berikut adalah lembar penilaian keterampilan presentasi:
| 
No. | 
Nama Siswa | 
Aspek Pengamatan | 
Jumlah Skor | 
Nilai | 
Predikat | |||||
| 
Komunikasi | 
Sistematika penyampaian | 
Wawasan | 
Keberanian | 
Antusias | 
Penampilan | |||||
| 
1 |  |  |  |  |  |  |  |  |  | |
| 
2 |  |  |  |  |  |  |  |  |  | |
| 
3 |  |  |  |  |  |  |  |  |  | |
J.     
MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media dalam pembelajaran merupakan perantara antara
pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik. Sedangkan alat bantu dalam
pembelajaran merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan
pembelajaran. Sedangkan sumber belajar adalah data atau orang yang dapat
digunakan oleh peserta didik dalam belajar guna mempermudah peserta didik dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Berikut media/alat, bahan, dan sumber belajar
yang digunakan dalam KD 3.9 dan KD 4.9 :
| 
1.      Media 
Internet, Powerpoint 
2.      Alat/Bahan 
Laptop, LCD, buku materi 
3.      Sumber
    pembelajaran 
1.      Buku
    Paket Ekonomi Kelas XI 
2.      Buku-buku
    lain yang relevan 
3.     
    Informasi melalui
    media cetak dan internet | 
 
No comments:
Post a Comment