Monday, 21 November 2016

Analisis Kurikulum 2013 (K-13)

ANALISIS KURIKULUM
KD 3.9 DAN KD 4.9
KERJA SAMA EKONOMI INTERNASIONAL

A.    IDENTITAS
Identitas yang dimuat dalam RPP meliputi sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok dan alokasi waktu. Sekolah dalam RPP memuat tentang nama sekolah. Mata pelajaran dalam RPP memuat tentang nama pelajaran misalnya dalam RPP ini mamuat mata pelajaran ekonomi. Kelas/semester dalam RPP memuat tentang jenjang kelas seperti dalam RPP ini kelas XI dan semester yang dilakukan seperti semester 2. Materi pokok dalam RPP memuat tentang materi yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran seperti dalam RPP ini meteri tentang Kerja Sama Ekonomi Internasional. Alokasi waktu dalam identitas rpp dituliskan sesuai dengan pembagian alokasi waktu tiap KD dalam silabus, seperti dalam RPP ini 3x2 jp = 3 kali pertemuan dalam 1 kali pertemuan ada 2 jam pelajaran sehingga total jam pelajaran ada 6 jp
Contoh dari identitas RPP sebagai berikut :
Satuan Pendidikan      : Sekolah Menengah Atas (SMA) XXX
Mata Pelajaran            : Ekonomi
Kelas / Semester         : XI EKONOMI / Semester 2
Materi Pokok              : Kerja Sama Ekonomi Internasional
Alokasi Waktu            : 3 x 2JP (3x pertemuan)

 









B.     KOMPETENSI INTI
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seseorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1.      Kompetensi inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual
2.      Kompetensi inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial
3.      Kompetensi inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan
4.      Kompetensi inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasian kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganiasasian, kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organiasasi horizontal kompetensi dasar. Organisasi vertikal kompetensi dasar adalah keterkaitan kompetensi dasar satu kelas dengan kelas diatasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antar kompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses saling memperkuat.
Dalam kurikulum 2013 revisi terbaru dalam RPP, KI yang dicantumkan hanya KI 1 dan KI 2. Contoh kompetensi inti sebagai berikut :
A.    Kompetensi Inti (KI)
2.    Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 













C.    KOMPETENSI DASAR
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti yaitu sebagai berikut:
1.      Kelompok 1 : kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1
2.      Kelompok 2 : kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2
3.      Kelompok 3 : kelompok kompetensi dasar sikap pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3
4.      Kelompok 4 : kelompok kompetensi dasar sikap keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4
Kompetensi dasar yang berhubungan dengan sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak langsung yaitu pada saat pererta didik belajar tentang pengetahuan (KI-3) dan keterampilan (KI-4). Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2 terintegrasi dengan pembelajaran KI-3 dan KI-4. Tetapi pada kurikulum K-13 saat ini KD-1 dan KD-2 tidak dicantumkan dalam RPP, namun KD-1 dan KD-2 tetap dilaksanakan pada proses pembelajaran.
Berikut contoh KD 3.9 dan KD 4.9 kelas XI :
3.9 Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional
4.9 Menyajikan bentuk dan manfaat kerja sama ekonomi internasional
 





D.    INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakterisitk peserta didik, mata pelajaran, atuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan dapat diobservasi.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan :
1.      Tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD
2.      Karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah
3.      Potensi dan kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dan lingkungan/daerah
Selain itu, indikator berfungsi sebagai:
1.      Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
2.      Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
3.      Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
4.      Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam KD. Indikator dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator mencakup dua hal yaitu kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Kata kerja operasional pada indikator pencapaian kompetensi aspek pengetahuan dapat mengacu pada ranah kognitif taksonomi Bloom, aspek sikap dapat mengacu pada ranah afektif taksonomi Bloom, ranah keterampilan dapat mengacu pada ranah psikomotorik taksonomi Bloom.
Indikator pencapaian kompetensi untuk kelas XI pada KD 3.9 Mendeskripsikan kerja sama ekonomi internasional dalam ranah memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural adalah sebagai berikut:
RANAH
C1
C2
C3
C4
C5
C6
FAKTUAL
×
×
×
KONSEPTUAL
×
×
×
PROSEDURAL
×
×
×
×
×
×
METAKOGNITIF
×
×
×
×
×
×
Implementasi indikator pencapaian kompetensi untuk kelas XI pada KD 4.9 Menyajikan bentuk dan manfaat kerja sama ekonomi internasional dalam mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak adalah sebagai berikut:



LEVEL TAKSONOMI
Imitasi
Manipulasi
Presesi
Artikulasi
Naturalisasi
×
×
×
            Berikut adalah indikator pencapaian kompetensi KD 3.9 dan KD 4.9 tentang kerja sama ekonomi internasional:
3.9.6             Menjelaskan pengertian kerja sama ekonomi internasional,
3.9.7             Menyebutkan manfaat kerja sama ekonomi internasional
3.9.8             Menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi internasional
3.9.9             Menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional
3.9.10         Menjelaskan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional
3.9.11         Menyebutkan lembaga-lembaga ekonomi internasional
3.9.12         Menjelaskan lembaga-lembaga ekonomi internasional
4.9.1             Mempresentasikan manfaat kerja sama ekonomi internasional
4.9.2             Mempresentasikan bentuk kerja sama ekonomi internasional
4.9.3             Menampilkan dampak kerjasama internasional dalam perekonomian Indonesia
 

















E.     TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik.




Adapun komposisi dalam tujuan pembelajaran yang meliputi rumus ABCD yaitu:
A
Audience, artinya sasaran sebagai pembelajar yang perlu dijelaskan secara spesifik agar jelas untuk siapa tujuan tersebut diberikan. 
Misalnya: Siswa kelas V MI, Kelas IX MTs, Kelas XII MA, dan lainnya.
B
Behaviour, adalah perilaku  spesifik yang diharapkan dilakukan atau dimunculkan siswa setelah pembelajaran berlangsung.  Behaviour ini dirumuskan dalam bentuk kata kerja operasional. 
Misalnya: Merinci, Membedakan, Mengidentifikasi, Mengklasifikasikan, dan lainnya.
C
Conditioning, yaitu keadaan yang harus dipenuhi atau dikerjakan siswa pada saat dilakukan pembelajaran. 
Misalnya: Dengan cara mengamati, Dengan berdiskusi, Dengan menyimak penjelasan guru, Dengan membaca buku sumber, Dengan menggunakan kamus, Dengan menggunakan internet, dan lainnya.
D
Degree, adalah batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang diharapkan.  Penentuan ini tergantung jenis materi, dan penting tidaknya materi. 
Misalnya: 3 contoh, 4 jenis, minimal 4 macam, dan lainnya.












Implementasi tujuan pembelajaran dalam KD 3.9 dan KD 4.9 kelas XI  tentang kerjasama ekonomi internasional sebagai berikut:
3.9.1.1  Peserta didik mampu menjelaskan pengertian kerja sama ekonomi internasional melalui  buku teks dengan baik dan benar
3.9.1.2  Peserta didik mampu menyebutkan manfaat kerja sama ekonomi internasional melalui  diskusi kelompok dengan baik dan benar 
3.9.1.3  Peserta didik mampu menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi internasional melalui  diskusi kelompok dengan baik dan benar
3.9.1.4  Peserta didik mampu menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar
3.9.1.5  Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar
3.9.1.6  Peserta didik mampu menyebutkan lembaga-lembaga ekonomi internasional melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar
3.9.1.7  Peserta didik mampu menjelaskan lembaga-lembaga ekonomi internasional melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar
4.9.1.1  Peserta didik mampu mempresentasikan manfaat kerja sama ekonomi     internasional melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar
4.9.1.2  Peserta didik mampu mempresentasikan bentuk kerja sama ekonomi     internasional melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar
4.9.1.3  Peserta didik mampu menampilkan dampak kerjasama internasional dalam perekonomian Indonesia melalui diskusi kelompok dengan baik dan benar

 


























F.     METERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran merupakan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator.
Fakta
Lembaga-lembaga ekonomi internasional
Konsep
1.      Pengertian kerja sama ekonomi internasional
2.      Manfaat kerja sama ekonomi Internasional
3.      Bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional

Materi mencakup faktual, konseptual, prosedur dan metakognitif. Sehingga materi dalam RPP didasarkan atas cakupan tersebut. Namun pada materi kerjasama ekonomi internasional hanya mencakup fakta dan konsep. Berikut materi yang mencakup kompetensi dasar tentang kerja sama ekonomi internasional:






G.    PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan pada kurikulum 2013 menggunakan pendekatan sintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti pembelajaran kontekstual.  Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya misalnya discovery learning, project base learning, problem base learning, dan inquiry learning. Kegiatan pembelajaran dapat menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik.
Pembelajaran pendekatan saintifik dapat dilakukan dengan model pembelajaran antara lain discovery learning, project base learning, problem base learning, dan inquiry learning. Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual dan operasional pembelajaran yang memiliki nama, ciri, urutan logis, pengaturan, dan budaya. Proses pembelajaran dilakukan dengan urutan model pembelajaran yang dipilih sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar yang akan dikuasai peserta didik. Skenario pembelajaran disesuaikan dengan sintak model yang dipilih, dengan alokasi waktu juga disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan ruang lingkup materi dalam KD yang diajarkan. Dengan demikian, kompetensi dalam KD dapat tercapai, hasil belajar pada peserta didik akan lebih optimal.
Berikut contoh pendekatan, model dan metode yang digunakan pada KD 3.9 dan KD 4.9 :
1.      Pendekatan      : Scientific
2.      Model              : GI, Jigsaw, NHT (problem base learning)
3.      Metode            : Ceramah, tanya jawab, penugasan, dan presentasi
 







H.    KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran merupakan langkah-langkah dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran digunakan hanya dalam satu kali pertemuan. Sehingga apabila dalam RPP terdapat 4 kali pertemuan, maka dalam RPP tersebut terdapa 4 kegiatan pembelajaran. Dalma kegaitan pembelajaran terdapat 3 komponen yaitu:
1.      Kegiatan pendahuluan yang terdiri dari salam, menanya kabar, motivasi, pre test, menggali pengethuan awal terkait materi, menyampaikan tujuan dan mengenalkan model yang akan dilakukan, dan mengkaitkan dengan materi sebelumnya.
2.      Kegiantan inti di dalam K-13 yang menggunakan pendekatan saintifik, kegiatan pembelajaran meliputi 5 langkah sintak yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasi.
3.      Kegiatan penutup yang terdiri dari evaluasi dengan memberikan post test, menyimpulkan pembelajaran, penugasan, refleksi dan pengucapan salam penutup.
Contoh kegiatan pembelajaran dalam KD 3.9 dan KD 4.9 tentang kerjasama ekonomi internasional sebagai berikut:
Pertemuan ke-I
3.9.1        Menjelaskan pengertian kerja sama ekonomi internasional
3.9.2   Menyebutkan manfaat kerja sama ekonomi internasional
3.9.3   Menjelaskan manfaat kerja sama ekonomi internasional
4.9.1    Mempresentasikan manfaat kerja sama ekonomi internasional
Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Pertemuan ke-II
3.9.4        Menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional
3.9.5        Menjelaskan bentuk-bentuk kerja sama ekonomi internasional
4.9.2    Mempresentasikan bentuk kerja sama ekonomi internasional

Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
Pertemuan ke-III
3.9.6    Menyebutkan lembaga-lembaga ekonomi internasional
3.9.7    Menjelaskan lembaga-lembaga ekonomi internasional
3.9.1        Menampilkan dampak kerjasama internasional dalam perekonomian Indonesia

Kegiatan Pendahuluan
Kegiatan Inti
Kegiatan Penutup
 
























I.       PENILAIAN HASIL BELAJAR
Pada kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan ubtuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Untuk melengkapi perangkat pembelajaran ekonomi dengan suatu model, diperluan jenis-jenis penilaian yang sesuai.
1.      Penilaian kompetensi sikap
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari niali-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan.
Penilaian kompetensi sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik melakukan praktikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar observasi seperti berikut:

1.      Penilaian sikap / perilaku pada saat diskusi lembar penilaian praktek
No.
Nama Siswa
Disiplin
Tanggung Jwb
Kerjasama
Teliti
Kreatif
Peduli
Jumlah
Nilai
1








2








3









2.      Penilaian sikap / perilaku pada saat diskusi lembar penilaian diskusi
No.
Nama Siswa
Kerja Sama
Rasa Ingin Tahu
Santun
Komunikatif
Jumlah
Nilai
1






2






3









2.      Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, observasi pada diskusi, tanya jawab dan percakapan serta penugasan. Berikut lembar penilaian pengetahuan tes:
No.
Nama Siswa
Soal
Jumlah Skor
Nilai
Predikat
1
2
3
1






2






3







3.      Penilaian kompetensi keterampilan
Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan konkret. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan unjuk kerja, kinerja, praktik, projek, produk dan portofolio. Berikut adalah lembar penilaian keterampilan presentasi:
No.
Nama Siswa
Aspek Pengamatan
Jumlah Skor
Nilai
Predikat
Komunikasi
Sistematika penyampaian
Wawasan
Keberanian
Antusias
Penampilan
1









2









3










J.      MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media dalam pembelajaran merupakan perantara antara pesan yang akan disampaikan kepada peserta didik. Sedangkan alat bantu dalam pembelajaran merupakan alat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pembelajaran. Sedangkan sumber belajar adalah data atau orang yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar guna mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berikut media/alat, bahan, dan sumber belajar yang digunakan dalam KD 3.9 dan KD 4.9 :

1.      Media
Internet, Powerpoint
2.      Alat/Bahan
Laptop, LCD, buku materi
3.      Sumber pembelajaran
1.      Buku Paket Ekonomi Kelas XI
2.      Buku-buku lain yang relevan
3.      Informasi melalui media cetak dan internet

 


No comments:

Post a Comment